MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan sebuah
pencitraan yang menggunakan medan magnet yang berkekuatan tinggi, radio frekuensi
dan seperangkat computer untuk menghasilkan gambaran penampang tubuh manusia
yang berbentuk irisan. Teknik pencitraan MRI relatif komplek karena gambaran
yang dihasilkan tergantung pada banyaknya protokol yang digunakan. MRI
merupakan metode pilihan untuk diagnosa berbagai jenis penyakit karena
kemampuannya yang luar biasa.
Beberapa faktor kelebihan yang dimiliki oleh MRI jika
ditinjau dari segi pencitraannya adalah kemampuannya membuat potongan coronal,
sagital, dan aksial, serta oblik tanpa mengubah posisi tubuh pasien. Segi hasil
pencitraan MRI lebih dapat membedakan dengan jelas antara jaringan, lemak, dan
massa.
Dalam perkembangannya MRI dibagi menjadi beberapa jenis
tergantung dengan kekuatan medan magnetnya dan ini akan berpengaruh terhadap
proses pencitraan yang akan didapat. MRI jenis permanen magnet termasuk magnet
dengan kekuatan rendah dan pencitraan yang dapat dilakukannya sangat terbatas.
Sedangkan MRI jenis superkonduktor mampu membuat pencitraan yang lebih
kompleks. Untuk jenis ini kekuatan medan magnetnya berkisar antara 0,3 – 3
Tesla. Alat yang sering digunakan pada bidang medis itu dengan kekuatan 1,5
Tesla.
Nah, lalu bagaimana cara kerja MRI itu sendiri? Mari silahkan
simak penjelasan berikut ini guys.
CARA KERJA MRI
Seperti
yang kita ketahui bahwa tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air (H2O)
yang mengandung 2 atom hidrogen yang memiliki nomor atom ganjil (1) yang pada
intinya terdapat satu proton. Inti hidrogen merupakan kandungan inti terbanyak
dalam jaringan tubuh manusia yaitu 1019 inti/mm3, memiliki konsentrasi
tertinggi dalam jaringan 100 mmol/ Kg dan memiliki gaya magnetik terkuat dari
elemen lain. Dalam aspek klinisnya, perbedaan jaringan normal dan bukan normal
didasarkan pada deteksi dari kerelatifan kandungan air (proton hidrogen) dari
jaringan tersebut. Sehingga melalui MRI dapat diketahui apakah di dalam tubuh
pasien terdapat kanker yang notabene merupakan jaringan tidak normal dalam
tubuh manusia.
Berdasarkan dari kondisi yang ada maka,
prinsip dasar dari cara kerja suatu MRI adalah Inti atom Hidrogen yang ada pada
tubuh manusia (yang merupakan kandungan inti terbanyak dalam tubuh manusia)
berada pada posisi acak (random), ketika masuk ke dalam daerah medan magnet
yang cukup besar posisi inti atom ini akan menjadi sejajar dengan medan magnet
yang ada. Kemudian inti atom Hidrogen tadi dapat berpindah dari tingkat energi
rendah kepada tingkat energi tinggi jika mendapatkan energi yang tepat yang
disebut sebagai energi Larmor. Ketika terjadi perpindahan inti atom Hidrogen
dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi akan terjadi
pelepasan energi yang kemudian ini menjadi unsur dalam pembentukan citra atau
dikenal dengan istilah Free Induction Decay (FID).
Gambar Alat MRI
Alat MRI berupa suatu
tabung berbentuk bulat dari magnet yang besar. Penderita berbaring di tempat
tidur yang dapat digerakkan ke dalam (medan) magnet. Magnet akan menciptakan
medan magnetik yang kuat lewat penggabungan proton-proton atom hidrogen dan
dipaparkan pada gelombang radio. Ini akan menggerakkan proton-proton dalam
tubuh dan menghasilkan sinyal yang diterima akan diproses oleh komputer guna
menghasilkan gambaran struktur tubuh yang diperiksa.
Secara ringkas, proses
terbentuknya citra MRI dapat digambarkan sebagai berikut: Bila tubuh pasien
diposisikan dalam medan magnet yang kuat, inti-inti hidrogen tubuh akan searah
dan berotasi mengelilingi arah/vektor medan magnet. Bila signal frekuensi radio
dipancarkan melalui tubuh, beberapa inti hidrogen akan menyerap energi dari
frekuensi radio tersebut dan mengubah arah, atau dengan kata lain mengadakan
resonansi. Bila signal frekuensi radio dihentikan pancarannya, inti-inti
tersebut akan kembali pada posisi semula, melepaskan energi yang telah diserap
dan menimbulkan signal yang ditangkap oleh antena dan kemudian diproses
computer dalam bentuk radiograf.
Blog Diagram MRI
Instrument pada MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Secara
garis besar instrumen MRI terdiri dari:
a. Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan
magnet.
Agar dapat
mengoperasikan MRI dengan baik, kita perlu mengetahui tentang tipe magnet, efek
medan magnet, magnet shielding, shimming
coil dari pesawat MRI tersebut
b. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang
terdiri dari tiga buah kumparan koil,
yaitu :
1.Gradien
koil X, untuk membuat citra potongan sagittal.
2.
Gardien koil Y, untuk membuat citra potongan koronal.
3.
Gradien koil Z untuk membuat citra potongan aksial .
Bila gradien koil
X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka akan terbentuk potongan oblik.
c. Sistem frequensi radio berfungsi mem-bangkitkan dan
memberikan radio frequensi serta mendeteksi sinyal
d. Sistem komputer
berfungsi untuk membangkitkan sekuens pulsa, mengontrol semua komponen alat MRI
dan menyimpan memori beberapa citra
e.
Sistem pencetakan citra, berfungsinya untuk mencetak gambar pada film rongent
atau untuk menyimpan citra.
Komentar
Posting Komentar